Yakuza di Tengah Bumi Kebudayaan Jepang: Sejarah dan Citra yang Kuat
Di balik film-film aksi dan drama, Yakuza sebenarnya memiliki sejarah yang kompleks dan menarik. Meskipun banyak orang mungkin telah dengar tentang kelompok-kelompok mafia Jepang ini, masih banyak hal yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum.
Sejarah Yakuza
Yakuza memiliki sejarah yang berasal dari abad ke-17 di Jepang. Pada masa itu, kelompok-kelompok mafia ini disebut “Yakuza” atau “Bakuto”, yang berarti “menghadapi hukum”. Mereka didirikan oleh kelompok-kelompok bandit yang bekerja sama untuk melakukan kejahatan.
- Pada abad ke-19, Yakuza menjadi lebih kuat dan mulai menjalin hubungan dengan pemerintah Jepang. Mereka membantu pemerintah dalam hal perbatasan dan pengawasan, dan secara tidak langsung mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah.
- Pada abad ke-20, Yakuza menjadi lebih berorganisasi dan mulai memiliki struktur yang lebih jelas. Mereka juga mulai mengembangkan citra yang kuat sebagai kelompok mafia yang dihormati dan respek dilakukan oleh masyarakat.
Seiring waktu, Yakuza menjadi bagian dari kebudayaan Jepang yang unik. Mereka memiliki simbol-simbol sendiri, seperti omotenashi (kesediaan mendengarkan dan membantu orang lain), dan memiliki aturan-aturan yang ketat tentang conducta dan perilaku.
Citra Yakuza
Yakuza memiliki citra yang sangat kuat di Jepang dan di seluruh dunia. Mereka sering disebut sebagai “kelompok mafia yang dihormati” karena kejadian-kejahatan mereka sering dilakukan untuk kepentingan kelompok atau masyarakat, bukan hanya untuk keuntungan pribadi.
Di Jepang, Yakuza juga memiliki simbol-simbol yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, omotenashi menjadi salah satu nilai-nilai yang dihormati dalam kehidupan sosial.
Namun, perlu diingat bahwa Yakuza tidak hanya merupakan kelompok mafia yang kuat dan terorganisir. Mereka juga memiliki sisi yang lebih lembut dan humanis, seperti kecintaan kepada keluarga dan komunitas.