Yakuza, organisasi kriminal Jepang yang paling ikonik, telah menjadi simbol budaya populer selama bertahun-tahun. Dari film-film Hollywood hingga anime Jepang modern, Yakuza telah menempatkan dirinya sebagai karakter utama dalam berbagai cerita. Tetapi apa yang menyebabkan Yakuza menjadi ikonik dan bagaimana sejarahnya berkembang? Mari kita mulai perjalanan ini dari Hiroshima Obor hingga Kimono Modern.

Sejarah Yakuza: Dari Samurai Hingga Kriminal Organisasi

Pada awal abad ke-19, Yakuza mulanya sebagai kelompok samurai yang diperintahkan untuk menjaga ketertiban di kota-kota Jepang. Namun, setelah Perang Boshin, mereka mulai berubah menjadi organisasi kriminal yang bebas. Yakuza berkembang pesat dan mencapai puncak kekuasaannya pada awal abad ke-20.

• Yakuza diibaratkan seperti “korporasi” dengan sistem hierarki ketat, dari oya (cap) hingga oyabun (pemilik).
• Mereka memiliki kode etik yang ketat, yaitu “giri” atau solidaritas, yang berarti kepatuhan dan kerja sama.

Yakuza dalam Budaya Populer: Dari Film Hingga Anime

Budaya populer telah memainkan peran besar dalam memperkenalkan Yakuza kepada umum dunia. Film-film Hollywood seperti “Battle Royale” dan “The Outing” telah membawa Yakuza ke layar lebar, tetapi anime Jepang seperti “Hiroshima Obor” dan “Gohatto” telah memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang budaya Yakuza.

Contohnya, dalam film “Hiroshima Obor”, Yakuza diperankan sebagai karakter utama yang mencari kebenaran di balik kejadian perang atom Hiroshima. Film ini telah membawa perhatian dunia kepada sejarah dan budaya Yakuza.

Kimono Modern: Perubahan Budaya Yakuza

Pada abad ke-20, Yakuza mulai berubah dari organisasi kriminal yang terisolasi hingga menjadi bagian dari masyarakat Jepang. Pemakaian kimono modern telah menjadi simbol perubahan ini.

Kimono modern diperankan sebagai karakter utama dalam anime “Gohatto”, yang menceritakan tentang seorang pengacara yang terlibat dengan Yakuza dan berubah menjadi pemuda yang hidup di luar ruang Yakuza.