Yakuza adalah sebuah istilah yang sering muncul dalam budaya populer, khususnya di Jepang. Namun, apa itu Yakuza dan bagaimana ia terlibat dalam kehidupan sehari-hari orang? Mari kita jelajahi sejarah dan citra Yakuza dari film hingga komik, serta memahami intrigen dan sosok pembunuh yang membedakinya.
Sejarah Yakuza
Yakuza sendiri adalah singkatan dari “ryōka,” yang berarti “perjalanan ke arah barat” atau “perjalanan ke luar negeri.” Namun, dalam konteks modern, istilah ini merujuk pada organisasi yang terdiri dari kelompok-kelompok mafioso di Jepang. Yakuza memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, mulai dari periode Edo hingga sekarang.
- Pada abad ke-17, Yakuza mulai terbentuk sebagai kelompok-kelompok mafioso di Edo (sekarang Tokyo). Mereka beroperasi di bawah aturan-aturan yang ketat dan harus menghormati sistem feudal.
- Di abad ke-20, Yakuza menjadi lebih kuat dan terorganisir, dengan beberapa kelompok besar seperti Yamaguchi-gumi dan Sumiyoshi-kai.
Yakuza tidak hanya terbatas pada aktivitas mafioso, tetapi juga memiliki aspek sosial dan budaya yang kompleks. Mereka sering kali dianggap sebagai ” keluarga kedua” oleh anggotanya, dengan rahasia dan kepercayaan yang sangat kuat.
Citra Yakuza dalam Budaya Populer
Yakuza telah menjadi subjek populer dalam film, komik, dan buku. Mereka sering kali dianggap sebagai simbol kejahatan dan korupsi di Jepang.
- Film-film seperti “Battles Without Honor and Humanity” (1973) dan “Sonatine” (1993) membawa gambaran Yakuza sebagai kelompok mafioso yang berkuasa dan tidak takut.
- Komik-komik seperti “Lone Wolf and Cub” (1970-an) dan “Golgo 13” (1967) juga mempopulerkan citra Yakuza sebagai pembunuh profesional.
Seperti contoh wajah pria yang mengenakan topi hitam, Yakuza sering kali dianggap sebagai simbol kejahatan dan korupsi. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, mereka lebih seperti kelompok-kelompok yang beroperasi di luar batas hukum.
Intrigen Yakuza
Yakuza memiliki struktur hierarki yang kompleks, dengan beberapa level kekuasaan dan loyalitas yang sangat kuat. Mereka sering kali beroperasi di balik layar, dengan hubungan politik dan korupsi yang rumit.
- Pada tingkat dasar, Yakuza terdiri dari “akumawarudo,” atau anggota muda yang baru. Mereka harus menghormati aturan-aturan yang ketat dan melakukan tugas-tugas yang diterimakan.
- Pada tingkat berikutnya, ada “inazuma,” atau anggota yang telah dianggap sebagai bagian dari kelompok ini.
Yakuza juga memiliki sistem penalti yang sangat keras untuk pelanggaran. Mereka sering kali menggunakan metode yang ekstrem, seperti pembunuhan atau penjara, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan loyalitas.