Mafia Yakuza adalah salah satu organisasi kriminal terbesar di Jepang, dengan sejarah yang panjang dan kompleks. Meskipun sering disebut sebagai “mafia”, namun perlu diingat bahwa Yakuza tidak sama dengan mafia Italia yang sering dikaitkan dengan film-film Hollywood.
Sejarah Yakuza
Yakuza memiliki sejarah yang panjang dan rumit, yang dimulai pada abad ke-17 di Jepang. Pada saat itu, organisasi militer kuno seperti samurai memainkan peran penting dalam kehidupan sosial dan politik Jepang. Namun, dengan kemunduran dari feudalisme Jepang pada awal abad ke-19, Yakuza mulai berkembang sebagai organisasi kriminal yang independen.
Yakuza mulai terorganisir secara formal pada tahun 1958, ketika tiga kelompok kecil berbeda-beda bergabung untuk membentuk “sekutu” yang lebih kuat. Sekarang, Yakuza memiliki lebih dari 50.000 anggota di seluruh Jepang dan di luar negeri.
Citra Kecil-Kecil dalam Budaya Populer Japan
Yakuza telah menjadi sorotan dalam budaya populer Jepang, dengan penampilan yang sering diabadikan dalam film, manga, dan anime. Penampilan Yakuza sering digambarkan sebagai orang-orang yang kaku dan tegas, dengan gaya pakaian yang khas termasuk hakimon (selimut panjang) dan obi (tali sekitar pinggang).
Namun, Yakuza juga telah menjadi sorotan dalam media massa karena kejahatan mereka, seperti perjudian ilegal, perdagangan narkoba, dan kekerasan. Oleh karena itu, banyak orang yang masih memiliki imajinasi buruk tentang Yakuza.
- Contoh kehidupan sehari-hari: Ketika Anda melihat film atau serial TV yang menggambarkan Yakuza sebagai orang-orang kaku dan tegas, perlu diingat bahwa hal itu hanya sekedar fiksi.
- Jangan lupa bahwa Yakuza juga memiliki sisi yang lebih kompleks dan nuansa lainnya. Mereka adalah bagian dari masyarakat Jepang yang kompleks dan dinamis.
Peran Yakuza dalam Masyarakat Jepang
Yakuza tidak hanya merupakan organisasi kriminal, tetapi juga memiliki peran penting dalam masyarakat Jepang. Mereka sering bekerja sama dengan korporasi besar dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ketika Yakuza mengalami kesulitan keuangan, mereka sering menggunakan metode “tobikan” (berlian putih) yang berarti berinvestasi pada industri lain seperti pariwisata atau konstruksi.
Penutup
Banyak orang masih memiliki imajinasi buruk tentang Yakuza, namun perlu diingat bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat Jepang yang kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami kehidupan sehari-hari dan peran Yakuza dalam masyarakat Jepang.