• Contoh: Saikyo Ikkō, sebuah kumiai samurai yang beroperasi di Hiroshima pada abad ke-17. Mereka bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan perdagangan dan menciptakan kerjasama yang kuat dengan calon pelanggan.
• Kelebihan: Kumiai memungkinkan samurai untuk berbagi risiko dan bekerja sama, meningkatkan kemampuan mereka dalam perdagangan dan kegiatan lainnya.

Perubahan Citra Yakuza

Pada abad ke-20, yakuza mulai berubah menjadi simbol kejahatan dan kekerasan di film-film Hollywood. Mereka disebut sebagai “yakuza” dalam film-film seperti “Battle Royale” (2000) dan “The Departed” (2006). Namun, ini tidak sama dengan asal usul yakuza sebagai kumiai samurai.

Kita bisa membandingkan perubahan citra yakuza dengan perubahan makanan kita setiap hari. Sebenarnya, ayam goreng yang kita nikmati di restoran sekarang sudah tidak sama dengan ayam goreng di rumah kita. Mereka berbeda dalam cara memasaknya dan bumbanya. Yakuza juga mengalami perubahan seperti ini. Mereka mulai dipandang sebagai simbol kejahatan dan kekerasan, bukan sebagai organisasi yang bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Modern Heroism

Kini ini, yakuza mulai berubah menjadi simbol modern heroism. Mereka digambarkan sebagai pahlawan yang tidak mau menyerah dan selalu siap untuk melawan. Contoh seperti film “The Outlaw Josey Wales” (1976) dan “Kill Bill” (2003). Di sini, yakuza dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberanian.

• Contoh: Ken Watanabe dalam film “Inception” (2010), dia berperan sebagai yakuza yang bekerja sama dengan Leonardo DiCaprio untuk melakukan misi yang sulit.
• Kelebihan: Dengan perubahan citra yakuza, kita bisa melihat bahwa mereka adalah simbol kekuatan dan keberanian dalam budaya populer.

Kita bisa lihat bahwa yakuza telah mengalami perubahan yang signifikan seiring waktu. Dari asal usulnya sebagai kumiai samurai, hingga menjadi simbol modern heroism. Kita bisa belajar dari perubahan ini dan memahami bahwa citra yakuza bukanlah satu-satunya yang dapat mempengaruhi budaya populer.