Sejarah dan Citra Yakuza dalam Budaya Populer
Yakuza adalah sebuah kelompok geng seraya yang sangat ikonik dalam budaya populer Jepang. Mereka telah menjadi subjek penelitian dan diskusi selama bertahun-tahun, dengan citra mereka yang kompleks dan beragam muncul dalam berbagai bentuk media, mulai dari film hingga manga.
Sejarah Awal
Pada awalnya, Yakuza dibentuk sebagai kelompok militer kecil yang bertujuan untuk melindungi para pekerja di kalangan kelas pekerja Jepang pada abad ke-19. Mereka kemudian berkembang menjadi kelompok yang lebih besar dan beragam, dengan organisasi yang lebih kompleks dan sistematis.
Sama seperti sebuah perusahaan, Yakuza memiliki hierarki yang ketat dan pekerjaan yang spesifik untuk setiap anggota. Mereka juga memiliki sistem keamanan yang kuat, dengan menggunakan ritual yang unik sebagai bentuk persahabatan antara mereka.
Penyelenggaraan Hukum
Yakuza memiliki organisasi hukum yang independen, yang dikenal sebagai “omotenashi”. Ini adalah sistem yang kompleks dan unik, yang mencakup pembayaran tebusan kepada pihak berwenang, serta ritual yang harus dilakukan oleh anggota untuk memperoleh status tertentu.
Selain itu, Yakuza juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kelompok korupti, seperti polisi dan pemimpin politik. Ini membuat mereka menjadi salah satu kelompok paling berpengaruh di Jepang.
Peran dalam Budaya Populer
- Yakuza telah menjadi subjek penelitian yang sangat populer dalam film Jepang, seperti “Battles Without Honor and Humanity” dan “Sonatine”.
- Mereka juga menjadi inspirasi untuk beberapa manga, seperti “Golgo 13” dan “Lupin III”.
- Selain itu, Yakuza juga telah muncul dalam berbagai bentuk media lainnya, seperti video game dan serial TV.
Citra Yakuza dalam budaya populer sering kali diwakili oleh karakter yang suka membunuh orang lain untuk memenangkan permainan atau mencapai tujuan mereka. Namun, ini adalah stereotip yang tidak sepenuhnya akurat.
Sebenarnya, Yakuza memiliki nilai-nilai yang kompleks dan beragam, seperti kesetiaan, kejujuran, dan perlindungan keluarga. Mereka juga memiliki tradisi-tradisi yang unik, seperti ritual yang dilakukan untuk memperoleh status tertentu.
Contoh lain dari permainan video yang menggunakan konsep Yakuza adalah “Yakuza” sendiri, di mana pemain harus menjelajahi Tokyo dan menghadapi berbagai lawan untuk mencapai tujuan mereka. Namun, dalam game ini, pemain juga dapat mempelajari nilai-nilai Yakuza dan menghubungkan diri dengan karakter-karakter mereka.